Press the Word

press this

redundant backbone

earth station

well, masalah power sudah dianggap selesai. interuptible mendekati sempurna. nah sekarang gimana dengan network-nya sendiri? khususnya masalah backbone antar BTS maupun backbone dari satelit ke stasiun bumi. bagaimana dengan load-balance, bagaimana dengan fail over, bagaimana dengan backup server?

kita bahas selanjutnya..

February 27, 2008 Posted by | network | Leave a comment

back up power

sutet

Tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan akan listrik sudah tidak dapat ditawar lagi. Semua orang tidak dapat bekerja tanpa listrik. Cuaca yang tidak mendukung, curah hujan sangat tinggi ditambah layanan listrik dari PLN yang “byar-pet”. memaksa kita untuk membuat back-up power agar semua orang dapat bekerja dengan tenang dan yang jelas biar aku bisa tidur dengan nyenyak. zzZZzzz…zzZZzzz…

Rencana awal adalah membuat back-up power untuk server. Tepatnya rak server, isinya ada UPS APC5000, beberapa biji bladeserver, beberapa tumpuk NAS, dua monitor LCD, dan beberapa switch. Gampang! diukur kebutuhannya beli genset (type otomatis) yang powernya lebih gede, selesai masalah. Ok, langsung diukur saja kebutuhannya, (tang ampere diterjunkan, dari yang analog sampe yang digital; dari yang baru, barang seken sampe barang pinjeman) dapat angka 11A!

Mari belajar berhitung

11A . 220V= 2420VA sama juga dengan 2420watt. Plus antisipasi “angkatan” dan spare kapasitas diputuskan memilih genset dengan output 5kw. 5000watt>2420watt secara teori ngga masalah, lebih dari dua kali-nya. Tanya info disana-sini, nge-test sana-sini, akhirnya dapet juga genset merk EXXO diesel 5kw otomatis+silent. Lumayan canggih, begitu listrik PLN mati dalam 5detik genset akan hidup sendiri, dan vice versa.

Genset dibawa pulang, trus diinstal seperti gambar dibawah..

Permasalahan pertama mulai terjadi. Setelah di test koq UPS (merk APC5000) ngga mau ngangkat yaa?? padalah di petunjuk manualnya cuma butuh 3750watt max! aneh..?!! Mulailah berteori lagi; kecurigaan pertama masalah instalasi ngga beres, kedua masalah kabel kurang gede (NYMHY 3×2.5), ketiga masalah otomatis yang error, atau yang terakhir masalah genset! Evaluasi demi evaluasi test sana-sini, tang ampere (ngga cuma satu), multitester berbagai merk digital maupun analog semua dikerahkan. Kesimpulannya tidak ada yang error. berarti ini masalah output genset yang tidak sesuai dengan speknya!

Tokonya menipu!

Dateng ke toko dengan muka garang!, dijelaskan dengan detail masalahnya; ok saya kirim teknisi untuk mengecek. teknisi pertama datang, hasilnya; ohh ini gensetnya tidak normal. tidak ada gejala kelebihan beban tapi tidak kuat ngangkat. Saya kembali lagi ke toko untuk meminta pertanggung jawaban. “Ok genset saya replace”, lebih dulu ditest disini dengan beban maksimal. genset dibebani dengan mesin potong “cut-off” 3500watt + gerinda 1500watt; total 5000watt dan genset enteng-enteng saja.

Genset di replace..

Ditest lagi seperti test diawal tulisan ini. lohh koq tetep ngga ngangkat?? aneh..?!!(untuk yang kedua kalinya) Antara teori dan praktek koq beda?? Balik lagi ke tokonya, dapat solusi berguna; 1.coba test dengan stavolt, 2.coba cari info ke vendor UPS (APC), 3.coba dengan ups merk laen 4.coba dengan genset 10kva!

Test pertama, pake stavolt 6kva, hasilnya: nihil! test kedua +test ketiga bareng, hasilnya dengan ups merk lain koq bisa running normal?? ternyata(jawaban APC langsung diemail dari APC.com) APC punya semacam alat untuk mendetek power, apabila menggunakan genset, minimal 1,5x 5000watt (minimal 7500watt) harus dicapai oleh genset untuk bisa diteruskan. walaupun sebenarnya kebutuhannya hanya 2420 watt!!! alatnya terlalu canggih!

walah memutar otak lagee….

setelah berdebat dan berteori, dimunculkan beberapa formula “modifikasi” instalasi genset;

1. Mengganti UPS dengan merk selain APC. Opsi pertama merk ICA3200va. setelah dilihat dan dipelajari ternyata ada jeda waktu selama 4ms sesaat setelah listrik mati. untuk penggunaan wajar ngga masalah, lah ini penggunaannya ngga wajar (extra sensitif device) selain itu, UPS APC-nya jadi mubazir ngga dipake.

Opsi ini untuk opsi terakhir kalau opsi laennya gagal.

2. Memodifikasi UPS APC listrik dari genset tidak untuk menyuplai UPS tapi untuk men-charge battery-nya saja. Gambar attach…. vendor APC di-email lagi, gimana klo APC dimodifikasi spt gambar dibawah??

jawabannya: beresiko tinggi! akan terjadi overcharge, kemungkinan terburuk battery bisa meledak dan akan menggugurkan klaim garansi. wahh gawat..resiko terlalu tinggi.

2. Mempelajari server yang disuport oleh UPS tadi. hasilnya “power supply” server redundant! ada dua input listrik. coba ditest, kabel 1 dicabut ehh tetep idup. kabel 1 ditancepin lagi trus kabel 2 dicabut loh tetep hidup juga. bagaikan mendapat seberkas cahaya dimalam gelap gulita. rencana disusun lagi dengan bekal ilmu redundant power supply spt dibawah ini

redundant

test lagi, lagi lagi test “it works!!”

nah sekarang ada opsi lagi untuk menambah satu lagi ups(bukan merk APC rencananya merk ICA) agar rencana redundant power ini semakin sempurna.

February 15, 2008 Posted by | network | 14 Comments